Jumat, 25 Juni 2010

TAK PERNAH KECEWA

Yudas 1:16
Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka menjilat orang untuk mendapat keuntungan.

Pernahkah saudara merasa kecewa? Setiap orang pasti pernah merasa kecewa. Dikecewakan pacar, dikecewakan orang tua, teman, istri, suami, atasan di kantor dan lain sebagainya. Sebagai pengikut Kristus, sebagai pelayan Kristus dan sebagai hamba Tuhan, kita kadang kala merasa kecewa atas segala sesuatu yang terjadi pada diri kita. Kecewa atas hidup yang Tuhan beri, kecewa atas karir pekerjaan yang belum meningkat, kecewa atas makanan hari ini, kecewa atas prestasi anak yang memburuk, kecewa atas penghasilan yang pas-pasan, kecewa atas segala sesuatu. Kita kecewa, karena adanya masalah yang menimpa kehidupan kita yang seakan-akan tidak punya jalan keluar. Kita kecewa karena selalu ingin mengikuti dan melampiaskan keinginan hati kita sendiri.


Yohanes Pembaptis juga pernah merasa kecewa. Betapa tidak, sebagai pelayan Tuhan yang sudah memberitakan tentang kedatangan Yesus sang Juru Selamat, bahkan dia sudah menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan menyatakan kepada orang banyak bahwa Yesus adalah Tuhan, menjadi ragu dan kecewa akan keberadaan Yesus sebagai Mesias karena adanya masalah yang menimpa dia. Ketika Yohanes menghadapi masalah dan dipenjara, dia kecewa kepada Yesus karena mengharap Yesus sebagai Mesias mau datang ke penjara dan mengeluarkan dia dari sana. Tetapi apa yang diharapkan dan diinginkannya tidak pernah terwujud. Itu sebabnya dia mengirim utusan untuk menanyakan kepada Yesus apakah memang Yesus adalah orang yang datang itu atau harus menunggu yang lain. (Lukas 7:19). Dia kecewa karena apa yang diharapkannya tidak terwujud.


Masalah yang menimpa anak-anak Tuhan sering membuat hati menjadi kecewa bahkan menjadi ragu akan diri Yesus yang adalah Tuhan. Ketika melihat tetangga hidup seakan penuh dengan berkat karena harta yang begitu melimpah, kita iri hati dan kecewa terhadap kehidupan sendiri. Kita bertanya kepada diri sendiri, apakah benar Yesus yang kita percaya dan kita sembah adalah Tuhan? Kalau Yesus adalah Tuhan, mengapa Dia tidak menolong mengangkat kehidupan kita menjadi sama seperti tetangga yang ada? Mengapa hidup orang percaya kepada Yesus begitu menderita? Firman Tuhan katakan dalam Ulangan 28:13 bahwa kita akan menjadi kepala dan bukan ekor, tapi kenapa hidup kita terus menerus seperti dihimpit masalah dan seakan tidak diberkati, karir di kantor tidak mengalami peningkatan dan lain sebagainya? Kita kecewa karena ada keinginan hati kita yang tidak terwujud. Kita kecewa karena hasrat hati kita ingin dilampiaskan dan dipenuhi oleh Tuhan. Kita kecewa karena segala rencana yang dibuat tidak ada satupun yang terlaksana. Kita kecewa karena tidak menyertakan Tuhan dalam segala hal dan kita kecewa karena tidak membiarkan Tuhan berkarya atas kehidupan kita serta tidak mau menerima apa yang Tuhan beri kepada kita. Kita kecewa karena tidak mau mengucap syukur atas segala hal, baik suka maupun duka. Menggerutu dan mengeluh akan nasib yang ada, itulah yang sering kita lakukan. Jadi bagaimana sekarang? Apa yang harus dilakukan? Yesus berkata kepada utusan Yohanes bahwa berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Dia. (Luk 7:23). Jadi, jangan pernah kecewa mengiring Yesus karena hal itulah yang membuat kita berbahagia. Hidup di dalam Yesus ada suka cita. Ketika ada rasa kecewa itu, mintalah Roh Kudus untuk memampukan dan memberikan sukacita kepada kita, sehingga kita mampu untuk menghadapi setiap masalah dan tidak menjadi kecewa dan menolak Dia. Katakan bahwa kita tidak pernah kecewa mengiring Yesus. Puji nama Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar