Sabtu, 12 Juni 2010

MENGAKUI YESUS DI HADAPAN MANUSIA

Lukas 12:8-9
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.


Siapakah yang kita kagumi dalam hidup ini? Apakah orang tua, pacar, pemimpin gereja atau pemimpin negara? Ada orang berkata bahwa yang dikaguminya adalah Mahatma Gandhi karena perjuangannya yang begitu penuh damai dan tidak dengan kekerasan. Ada lagi orang berkata bahwa yang dikaguminya adalah Sukarno karena penuh dengan kharisma kepemimpinan. Sangat jarang kita mendengar orang, terutama umat Tuhan yang mengatakan bahwa yang dikaguminya adalah Yesus Kristus. Mengapa?
Karena pada umumnya umat Tuhan malu untuk mengatakan sesuatu yang dianggap berbau agama. Atau karena Tuhan Yesus dianggap sesuatu yang tidak riil dan tidak pernah ada di dunia ini, sehingga tidak mau mengagumi yang tidak riil. Menganggap bahwa kita masih di dunia dan harus dapat menyatakan sesuatu yang masih membumi.

Ini masih mengenai hal mengagumi, bagaimana dengan masalah mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan. Ada orang yang tidak mau bahkan tidak berani mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan. Bahkan untuk menunjukkan bahwa dirinya seorang Kristen juga tidak berani. Kenapa? Karena takut orang lain akan menjauhinya. Padahal firman Tuhan katakan bahwa Roh yang ada di dalam kita, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. (1Yoh 4:4). Dan lagi firman Tuhan di dalam Roma 8:15 juga mengatakan : “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"Apakah ada sesuatu yang salah dalam diri kita sehingga kita begitu takut kepada orang lain? Apakah kita masih belum terbebas dari belenggu iblis sehingga begitu takut untuk mengakui Yesus di hadapan orang lain?

Tapi ada juga yang berkilah dan beragumentasi serta beralasan dengan membawa ayat firman Tuhan yang mengatakan bahwa kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Matius 10:16). Sehingga ketika ditanya mengenai agama yang dianut, kita tidak mau menyebut agama kita. Kita pura-pura mengatakan kepada lawan bicara untuk tidak menyinggung soal agama. Padahal maksud firman ini bukanlah seperti itu. Maksud firman ini adalah agar kita mempunyai berbagai macam cara dalam menghadapi orang-orang yang berniat jahat atau orang-orang yang tidak menerima keberadaan kita di dalam pemberitaan Injil. Ayat firman Tuhan ini bukan mengajak kita untuk tidak mengakui Yesus di hadapan manusia. Sama seperti Daniel dan kawan-kawan yang bijaksana dalam menerapkan imannya di dalam lingkungan pekerjaan mereka di pembuangan Babel. Mereka tetap mengaku sebagai anakTuhan dan tidak menajiskan diri dengan makanan raja, tetapi mereka juga tampil dengan bijaksana di dalam pekerjaannya. Kalau kita tidak berani meyatakan kekaguman kita terhadap Tuhan, bagaimana kita menyatakan dan mengakui Dia sebgai Tuhan dan Juruselamat di hadapan orang lain? Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa kalau kita mengakui Dia di depan manusia, Yesus juga akan mengakui kita di hadapan para malaikatNya dan sebaliknya apabila kita tidak mau mengakui Dia di hadapan manusia, maka Dia juga akan menyangkal kita di hadapan Bapa di sorga. Jadi bagaimana sekarang? Apakah kita tetap dengan pandangan kita dan tidak berani menyatakan kekaguman kita terhadap Yesus Kristus ataukah kita berani seperti Daniel yang mau menyatakan imannya kepada banyak orang? Pertimbangkanlah sendiri. Yang pasti, apabila kita berani menyatakan kegaguman kita kepada Yesus Kristus di hadapan banyak orang, maka kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Ibrani 13:6). Nyatakanlah kekagumanmu kepada semua orang dan akuilah Dia dalam segala tingkah lakumu, maka Tuhan akan memberikan kekuatan dan nama Tuhan dipermuliakan. Haleluyah. Terpujilah nama Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar