Rabu, 27 Januari 2010

TETAP SEMANGAT DALAM SEGALA HAL

Ketika seseorang mau melangkah ke jalan yang benar dengan datang kepada Tuhan untuk beribadah, ada saja orang yang berusaha menghalanginya. Ada upaya orang lain agar dia mundur dan kembali kepada kehidupannya yang lama. Adanya intimidasi dari teman, keluarga, istri,anak-anak dan masyarakat sekitar membuat takut untuk beribadah,
adanya upaya menurunkan semangat dari masyarakat yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan pembakaran gereja dimana-mana, dan lain sebagainya menjadi hal yang biasa terjadi pada umat Tuhan yang mau memulai hidup baru dan mau dekat dengan Tuhan.

Sebenarnya hal ini adalah hal yang biasa terjadi pada umat Tuhan. Sebelum Tuhan Yesus datang ke dunia ini, bangsa Israel sebagai umat Tuhan juga mengalami hal yang sama. Bayangkan, ketika mereka baru pulang dari pembuangan dan mau memulai hidup baru dengan berniat membangun Bait Tuhan untuk dipakai beribadah, ada upaya-upaya pihak lain untuk menggagalkannya antara lain dengan cara berusaha menurunkan semangat umat Tuhan, membuat takut untuk membangun dan juga dengan menyogok pemerintah yang ada pada saat itu agar melarang pembangunan Bait Tuhan tersebut.(Ezra 4:4-5). Namun karena mereka percaya pada Firman Tuhan yang di sampaikan para nabi bahwa Tuhan menyertai, mereka tetap semangat dalam meneruskan pembangunan rumah Tuhan dan dalam beribadah kepada Tuhan.

Saudara, memang akhir-akhir ini umat-umat Tuhan cenderung menjadi khawatir dan bimbang untuk datang beribadah kepada Tuhan. Adanya pembakaran gereja di mana-mana membuat nyali sebagian umat Tuhan menjadi ciut, semangat untuk beribadah menjadi menurun dan ada ketakutan di dalam menjalankan aktivitas ibadahnya bersama dengan Tuhan. Umat Tuhan cenderung berpikir bahwa hidupnya nanti akan susah, berpikir bahwa dirinya bisa jadi korban kemarahan masyarakat sekitar, dan lain sebagainya apabila datang beribadah kepada Tuhan. Inilah inti persoalan yang menjadikan umat Tuhan tidak lagi mau datang beribadah kepada Tuhan yaitu tidak ada semangat. Padahal firman Tuhan telah katakan di dalam Matius 10:28 :” Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” Dalam hal ini kita diajak agar selalu setia datang kepadaNya dengan tidak takut dan gentar pada kondisi apapun, karena kita percaya bahwa Tuhan menyertai dan memelihara hidup kita. Kita harus tetap semangat menjalani hari-hari di dalam kehidupan yang semakin sukar dan semakin sulit untuk bergerak. Tanpa semangat niscaya kita akan semakin jauh dari Tuhan. Tanpa semangat niscaya hidup kita akan semakin hancur. Seperti bangsa Israel yang tetap semangat membangun Bait Suci walaupun ditolak dan diintimidasi, demikian juga kita Umat Tuhan, harus tetap semangat di dalam Tuhan dalam segala hal, semangat didalam bekerja, semangat di dalam beribadah, semangat di dalam melayani Tuhan, semangat di dalam menghadapi masalah dan semangat di dalam mengasihi orang-orang yang tidak menerima kehadiran kita. TETAP SEMANGAT DALAM SEGALA HAL. Tuhan Yesus memberkati.Amin
Baca selengkapnya >>>>

JAUHILAH YANG JAHAT

Dalam melakukan hubungan dengan sesama atau dengan saudara sendiri, mungkin kita pernah memperlakukan orang lain dengan tidak baik atau berusaha memperdayakannya. Kita dengan segala upaya tipu daya memperdayakan saudara sendiri agar harta warisan jatuh kepada diri sendiri. Dengan segala tipu daya berusaha untuk mengelabui teman sendiri sehingga kita diuntungkan. Dengan tipu daya yang licik mengelabui pimpinan sehingga dia mau tunduk dengan kita.
Dengan segala tipu daya kita memperdaya rekan bisnis sehingga bisnisnya tidak berjalan dengan baik. Dengan segala tipu daya mempermainkan pacar sehingga hidupnya rusak dan hancur, dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita tidak memperlakukan orang lain dengan tidak baik. Sebagai anak Tuhan, tanpa sadar telah melakukan kejahatan di mata Tuhan. Tanpa sadar hati kita dipenuhi dengan rasa iri, rasa dengki dan dendam kepada sesama.

Rasul Paulus pernah menyurati jemaat Tesalonika untuk tidak melakukan hal yang tidak baik kepada sesama. Walaupun jemaat Tesalonika adalah jemaat yang hidupnya berkenaan kepada Tuhan, tapi rasul Paulus memandang perlu menasehati jemaat ini agar tetap hidup kudus di hadapan Tuhan dengan tidak memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya (I Tesalonika 4:6). Rasul Paulus mengingatkan agar Jemaat Tesalonika selalu memelihara hidup yang kudus dan menjauhi kejahatan.

Saudara, memperlakukan sesama dengan tidak baik, terlebih memperdayakannya adalah merupakan perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kita merasa iri kepada teman yang berhasil sehingga berusaha menjatuhkannya dengan menjelek-jelekkannya, kita merasa kurang dihargai oleh pimpinan sehingga berusaha menjatuhkan dan menguasai pimpinan dengan melakukan tipu daya yang menjadikannya seperti dicucuk hidung, kita tidak senang melihat tetangga hidup damai sehingga berusaha menghancurkan rumah tangga tetangga dan lain sebagainya adalah merupakan kejahatan di mata Tuhan. Ada begitu banyak kejahatan yang kita lakukan terhadap sesama. Padahal Firman Tuhan katakan agar kita jangan mengingini hal-hal yang jahat seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Israel kepada Tuhan (I Korintus 10:6) dan agar kita menjauhi hal tersebut. Apabila kita pernah melakukan kejahatan di mata Tuhan, bila hati kita dipenuhi dengan kebencian, iri hati, dendam dan lain sebagainya, ketahuilah bahwa kita sudah menjadi hamba iblis dan iblislah sebagai bapa orang yang mengingini kejahatan. (Yohanes 8:44). Kita harus bertobat dari jalan yang salah dan segera minta ampun kepada Tuhan. Dia akan membebaskan dari segala belenggu kejahatan ini. Oleh karena itu, melalui renungan ini kita diingatkan kembali oleh firman Tuhan agar jangan mengingini hal yang jahat yang dapat menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan. Tetapi mari kita mengasihi sesama kita dan menjalin hubungan dengannya di dalam kasih yang tiada putusnya. JAUHILAH YANG JAHAT. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Baca selengkapnya >>>>

10 Trik Jitu Mendapatkan & Mempertahankan Persahabatan

Pernah dengar tembang That’s what friends are for, yang dilantunkan Dionne Warwick kan? Lirik lagu yang pernah sangat ngetop di tahun 80-an itu, kayaknya pas untuk menggambarkan betapa pentingnya sebuah persahabatan.

Sahabat itu memang bukan sekadar menjadi teman curhat, teman gaul, tapi juga teman kita di segala suasana, suka maupun duka. Nggak heran, saking pentingnya, maka harga persahabatan itu tak bisa ditawar-tawar. Bahkan tidak pernah bisa tergantikan.


Itulah kenapa tidak sedikit orang yang mengaku menjalin sebuah pertemanan itu sulit, apalagi membangun persahabatan yang diyakini lebih kental unsur kedekatannya itu. Padahal, upaya dan inisiatif mereka dalam membangun persahabatan, tidak bisa dikatakan sembarangan. Bukan cuma rajin menelepon atau mengundang main ke tempat kos, tapi ada juga yang sampai memenej waktu sedemikian rupa agar bisa kursus bahasa Jepang bersama-sama. Kalau begitu, dimana letak kesalahnnya?

Mungkin nggak ada yang salah. Tapi, untuk mendapat sahabat sejati itu memang perlu bersabar. Hal terpenting adalah tidak memaksakan kehendak. Biarkan benih kebersamaan muncul dan tumbuh secara alami. Ada baiknya juga untuk berpegang pada filosofi To have a friend, be a friend. Artinya, bila ingin mendapatkan sahabat, maka Anda harus menjadi sahabat bagi orang itu.

Selain berpegang pada filosofi itu, guna mendapatkan kualitas persahabatan yang solid, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:

1. Jadilah diri sendiri. Jika Anda percaya kalau diri Anda cukup worthy bagi sebuah persahabatan, maka sikap dan perilaku Anda akan terlihat dari segala hal yang Anda lakukan. Nah, banyak orang yang merasa nyaman dan berpikir positif bila berkawan dengan mereka yang memiliki rasa percaya diri yang cukup baik.

2. Loyal. Sifat loyal merupakan salah satu pilar utama dalam sebuah persahabatan yang solid. Bagaimana tidak. Anda tentunya ingin dipercaya dan bisa mempercayai sahabat Anda bukan? Pun Anda tentu ingin sahabat Anda tetap bersama Anda di saat Anda tengah dalam kesulitan, begitu juga sebaliknya. Untuk itulah dibutuhkan yang namanya rasa setia.

3. Tidak anti kritikan. Sahabat yang sebenarnya konon adalah mereka yang tidak cuma rajin memuji tapi gemar pula memberi kritikan positif. Untuk itu Anda tak perlu anti dengan kritikan mereka karena toh tujuannya demi kebaikan Anda juga bukan?

4. Ringan tangan. Sahabat Anda akan sangat menghargai segala kebaikan dan pertolongan yang Anda berikan. Terlebih jika Anda melakukannya dengan ketulusan hati tanpa embel-embel sesuatu dan tanpa harus diminta olehnya.

5. Fair-minded. Sebagai sahabat, tentunya akan lebih baik jika Anda menelaah sebuah persoalan bersama dari sudut pandang yang berbeda. Cara tersebut kemungkinan akan lebih cepat menyelesaikan permasalahan.

6. Mau mendengar. Dalam menjalin persahabatan, Anda sebaiknya bukan cuma asal mendengar curhat-nya, tapi cobalah untuk memberikan perhatian dan jangan memonopoli pembicaraan.

7. Jangan gunakan teman Anda sebagai penasihat pribadi. Kenapa? Dikit-dikit, curhat, pasti bikin Anda jadi teman yang membosankan. Lain halnya bila Anda telah bertanya pada sahabat Anda apakah ia mau mendengarkan masalah Anda.

8. Berbagi kebahagiaan dengan sahabat. Jangan cuma waktu curhat saja Anda ingat teman, tapi waktu lagi bahagia juga perlu.

9. Jangan lupa ultah teman. Mengingat hari-hari khusus teman adalah keharusan. Kirim kartu atau bunga, untuk menunjukkan bahwa sahabat Anda bernilai besar.

10. Tunjukkan bahwa Anda memikirkan dia ketika Anda tidak bersamanya. Caranya macam-macam, bisa kirim kartu, e-mail, SMS, atau tinggalkan pesan di teleponnya, bila tidak sempat bertemu. Atau, bisa juga Anda kirim artikel dari majalah yang dia sukai
Baca selengkapnya >>>>

MARI TINGGIKAN YESUS

Menjadi percaya kepada Yesus sebagai Mesias, sebagai Juru Selamat manusia, sebagai Tuhan, tidaklah dapat dilakukan dengan akal sehat. Banyak orang yang telah membaca Injil, telah mendengar tentang Yesus tidak dapat menerima keberadaanNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Banyak orang yang telah melihat mujizat Yesus dinyatakan dan dimanifestasikan, tidak dapat begitu saja menerima keberadaan Yesus sebagai Juru Selamat. Mereka tetap saja menyelidiki segala sesuatu mengenai Yesus dan mereka tetap tidak percaya kepadaNya. Mereka tetap tidak dapat mengetahui rahasia Kerajaan Sorga karena mereka tidak menaklukkan diri dan meninggikan Dia.

Ketika Yesus berbicara mengenai siapa diriNya, dan menyatakan kepada orang banyak segala rencanaNya serta kemana Dia akan pergi, mereka tidak mengerti dan tidak memahami arti dari perkataan Yesus. Mereka menganggap bahwa Yesus sudah gila dan mau bunuh diri. Dan Yesus mengatakan bahwa untuk percaya kepada perkataanNya, seseorang harus meninggikan Anak Manusia.(Yohanes 8:28). Kata “meninggikan” mengandung arti bahwa kita menaklukkan diri di bawah kekuasaanNya dan menyatakan bahwa Dialah yang Maha Agung dan Maha Tinggi.

Saudara, menjadi percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat adalah merupakan anugrah yang sangat besar bagi manusia. Bayangkan saja, kita yang sudah berdosa dan tidak punya kemampuan lagi untuk mendapatkan keselamatan diberiNya kemampuan untuk masuk ke dalam KerajaanNya. Kita yang tidak layak dibuatNya menjadi layak. Dan untuk dapat mengerti rencana keselamatan yang daripada Tuhan kepada manusia, tidak dapat dilakukan dengan akal sehat. Semua rencana keselamatan yang telah dilakukan melalui Tuhan Yesus, hanya dapat dipahami apabila manusia mau meninggikan Dia. Meninggikan dan mengagungkan Yesus berarti kita sebagai manusia berdosa mau menaklukkan diri dan mau merendahkan diri serta mau mengaku segala dosa dan kesalahan kepadaNya. Dengan melakukan semuanya itu yaitu meninggikan dan mengagungkan Yesus sebagai Tuhan, maka Tuhan akan dengan leluasa memberikan hikmat dan pengetahuan tentang keselamatan itu kepada kita karena Dia telah berkata bahwa siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan siapa merendahkan diri akan ditinggikan. (Matius 23:12). Dengan meninggikan Dia, maka Tuhan akan membukakan rahasia-rahasia tentang Kerajaan Sorga kepada kita. (Matius 13:11). Oleh karena itu mari kita turuti perkataan Tuhan Yesus ini yaitu agar mau meninggikan dan mengagungkan Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat, sehingga segala sesuatu tentang rahasia Kerajaan Sorga dapat dibukakan bagi kita orang yang percaya kepadaNya. MARI TINGGIKAN YESUS. Tuhan Yesus memberkati. Amin
Baca selengkapnya >>>>

"Meraih Kekuatan dan Kepastian Dari Firman Tuhan"

“Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh.” 1 Tesalonika 1.5a

Setiap hari Minggu pada saat kita pergi beribadah, kita selalu mendengar pendeta yang berkotbah menyampaikan Firman Tuhan. Tidak hanya itu, pada saat kebaktian-kebaktian yang lain seperti di tengah minggu, pertemuan kelompok sel, ibadah doa, pelajaran Alkitab dan lainnya, kita juga selalu mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan oleh pelayan/hamba Tuhan yang bertugas.Ketika kita meluangkan waktu untuk bersaat teduh, kita juga dapat membaca sebagian dari Firman Tuhan melalui Alkitab.


Tanpa dapat dipungkiri, Firman yang kita dengar ada yang dapat kita terima dan percayai, tetapi ada beberapa juga yang menimbulkan pertanyaan dalam hati kita, seperti ‘apakah benar hal itu akan terjadi dalam hidupku?’ atau ‘masa iya kalau aku layak untuk menerima janji itu?’. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang muncul dalam hati kita sesaat kita mendengar FirmanNya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Hal itu terjadi karena begitu banyak masalah yang menghimpit kehidupan kita, sehingga Firman Tuhan tidak dapat bertumbuh dalam hati kita (seperti perumpamaan sang penabur benih).

Pikiran kita terlalu dipengaruhi oleh semua kesibukan, kegiatan, masalah, ketakutan, kekuatiran dan lain sebagainya sehingga Firman yang kita dengar tidak mendapat ‘ruang’ yang cukup untuk dapat mengubah pola pikir kita.

.

Bagaimana agar Firman Tuhan yang kita dengar dapat memberi pengaruh bagi hidup kita?

1. “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus“
*courtesy of PelitaHidup.com
Untuk dapat meraih dan mempercayai janji Tuhan setiap kita mendengar FirmanNya, kita perlu yakin bahwa yang kita dengar adalah bukan hanya kata-kata biasa saja. Kita tidak mendengar janji dari manusia, tetapi janji yang kita dengar adalah janji yang diberikan oleh Tuhan semesta alam, Tuhan yang mencipta dunia dan seisinya. Oleh FirmanNya-lah dunia ini dibentuk dan diciptakan. Oleh FirmanNya-lah semuanya dapat jadi. Oleh FirmanNya semua dapat diubahkan dari yang tidak ada menjadi ada. Oleh FirmanNya-lah mujizat terjadi.

Setiap Firman Tuhan yang kita dengar mempunyai suatu kekuatan yang supranatural (yang tidak kelihatan secara kasat mat), yaitu kekuatan Roh Kudus. RohNya akan bekerja dalam hidup kita ketika kita mempercayai kuasa dari FirmanNya.
*courtesy of PelitaHidup.com
RohNya akan membantu dan menolong kita dalam menjalani hari-hari kita, sehingga mujizatNya dapat terjadi dalam kehidupan kita.

.

2. “…dan dengan suatu kepastian yang kokoh“
*courtesy of PelitaHidup.com
Janji-janji dari manusia mempunyai kelemahan dan tidak sempurna. Seringkali manusia berjanji dan tidak menepatinya.
Berbeda dengan janji Tuhan, janjiNya mempunyai suatu kepastian yang kokoh, yang tidak dapat diubahkan.

Ketika Tuhan berfirman kepada kita, maka Dia juga memberikan jaminan bahwa FirmanNya akan dan pasti digenapi dalam kehidupan kita. Dan Dia tidak pernah berhutang kepada umatNya yang bersungguh hati kepada Dia. Dia juga adalah Allah yang tetap setia menepati setiap janjiNya. JanjiNya adalah janji yang sempurna.

Pegang teguh setiap Firman yang kita dengar, karena cepat atau lambat semuanya itu akan digenapi dalam hidup kita. Jangan biarkan pikiran kita lebih mempercayai manusia dan kekuatannya, tetapi biarlah kita lebih mempercayai kepada Firman Tuhan yang memberikan kepastian yang kokoh untuk masa depan yang kita penuh damai sejahtera.
Haleluya!
Baca selengkapnya >>>>