Rabu, 15 Juli 2009

IMAN, SEBAB DAN AKIBATNYA

Yohanes 6:22-40
Orang banyak mencari Yesus bukan karena mereka ingin mengenal-Nya lebih dalam lagi. Mereka mencari Yesus karena ingin mengenyangkan perut mereka (ayat 26). Berkat yang diberikan Yesus lebih penting daripada diri Yesus sendiri. Tetapi,
Tuhan Yesus membimbing mereka. Ia memberikan arah yang lebih jelas agar pengertian dan pengenalan mereka berjalan pada jalur yang benar. Tuhan Yesus mengarahkan perhatian mereka bukan ke berkat yang diberikan-Nya, melainkan kepada diri-Nya sendiri (ayat 27,29,33,35). Tuhan Yesus menegaskan bahwa Ia berasal dari surga (ayat 29,33,38). Ia tidak berasal dari dunia ini. Yesus mendorong mereka untuk percaya kepada-Nya (ayat 29,35,40). Percaya kepada Yesus adalah kehendak Allah (ayat 40). Jika orang ingin melakukan kehendak Allah, maka ia harus percaya kepada Yesus. Orang-orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup kekal (ayat 27,33,39-40). Orang-orang percaya juga akan dibangkitkan pada akhir zaman (ayat 39-40). Dalam ayat-ayat ini, kata percaya muncul berulang kali (ayat 29,30,35-36,40). Ini mengindikasikan bahwa Yesus sangat menekankan hal ini dalam kesaksian-Nya.

Secara khusus kita melihat bahwa percaya kepada Yesus merupakan pekerjaan Allah dan juga pekerjaan manusia. Kedua hal ini bukanlah dua hal yang bertolak belakang atau bertentangan. Keduanya harus tetap dipegang secara seimbang. Tidak perlu menekankan salah satu dan mengabaikan yang lain. Percaya adalah pekerjaan Allah (ayat 29). Hidup kekal sebagai akibat percaya kepada Yesus adalah pemberian Anak Manusia (ayat 27). Roti yang sejati yang turun dari surga adalah pemberian Allah (ayat 32-33). Semua yang percaya kepada Yesus adalah pemberian Allah (ayat 37,39). Di samping ini, percaya kepada Yesus juga merupakan tindakan manusia. Orang harus datang kepada Yesus (ayat 35,37). Tanpa tindakan manusia yang bersangkutan datang kepada Yesus, maka tidak mungkin percaya kepada Yesus timbul.

Renungkan: Tidak perlu ragu untuk datang kepada Yesus betapa pun banyak dan besar dosa-dosa kita. Yesus tidak akan menolak bahkan membuang orang yang datang dan percaya kepada-Nya. Tidak perlu menunggu agar kita lebih baik dan lebih saleh dahulu baru kemudian percaya kepada-Nya. Seperti apa adanya kita, Yesus akan menerima kita.
Baca selengkapnya >>>>

Sabtu, 11 Juli 2009

KEKRISTENAN YANG MENCARI KEPUASAN DAN BERKAT SEMATA

Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang." Yoh 6:26

Mujizat Yesus memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima ketul roti dan dua ekor ikan, bukanlah cerita yang asing bagi orang kristen. Dalam bacaan kita hari ini diceritakan bahwa setelah peristiwa itu, maka banyak orang yang kemudian mencari Yesus. Tapi bukannya menikmati popularitas tersebut Yesus malah menyingkir ke atas gunung, lalu menyeberangi danau pergi ke daerah kapernaum untuk menghindari mereka. Namun masa ini tidak mau menyerah.
Mereka terus mengejar Yesus sampai ke kapernaum. Kelihatannya mereka merupakan orang yang haus dan berani bayar harga untuk mendengar pengajaran Yesus. Tetapi Yesus tidak dapat ditipu oleh banyak orang ini sebab Dia tahu mereka mencariNya hanya untuk mendapatkan berkat atau kepuasan sendiri.
Yesus sengaja mengatakan perkataan yang keras untuk mengusir orang banyak yang mempunyai motivasi salah itu. Bagi Tuhan Yesus pengikut yang banyak tidak ada artinya kalau mereka mempunyai iman yang palsu alias hanya mau mandapatkan keuntungan dari mengikuti Dia.
Orang yang mengikut Yesus hanya untuk mendapatkan keuntungan pasti akan goncang imannya saat masa sulit dan penganiayaan datang.
Dan faktanya saat ini banyak orang kristen yang demikian. Mereka pindah dari gereja satu ke gereja yang lain demi mengejar kepuasan pribadi. Kelihatannya mencari Yesus tetapi yang dicari hanya kepuasan, bahkan berkatNya saja. Padahal Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa dengan mengikut Yesus hidup akan menjadi lebih mudah. Yesus jelas-jelas mengatakan, barang siapa ingin mengikutiNya harus meninggalkan segalanya dan siap untuk menderita bersamaNya. Agar bisa menikmati berkat-berkatNya, kita harus lebih dahulu 'MATI' terhadap dunia. Menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dan membiarkan kuasa salib mematikan manusia lama kita, kemudian barulah kita siap untuk menerima berkat yang melimpah dari Tuhan.
KARENA ITU HARI INI MARI KITA PERBARUI MOTIVASI KITA !
Baca selengkapnya >>>>

Minggu, 28 Juni 2009

Tipe-tipe Orang Kristen

Setiap kita diciptakan oleh Tuhan berbeda-beda, untukitu tampillah seadanya kita. Dan terimalah orang lain yang berbeda dengan kita.
Ada beberapa tipe-tipe orang Kristen, yaitu:


1. Tipe Lazarus, yaitu tipe orang yang mengalami mujizat Tuhan.
Ia mati dan dibangkitkan dari kematian oleh Tuhan Yesus. Tetapi ia hanya duduk, makan bersama Yesus. Ia tidak melayani Tuhan. Kita jangan mempunyai mental seperti ini, yang hanya meminta, tetapi bersaksilah akan kebesaranNya, artinya jangan hanya jadi penonton saja, tapi juga ambil bagian menjadi pemain.

2. Tipe Marta, Yaitu tipe yang sibuk melayani pekerjaan Tuhan dan bukan pribadi Yesus. Jika kita melayani Tuhan seperti ini, kita akan cepat strees karena hanya rutinitas saja.

3. Tipe Maria, Yaitu tipe yang suka duduk di kaki Tuhan Yesus, mendengar Firman Tuhan dan mengurapi kakiNya dengan minyak narwastu murni yang terbaik. Maria mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan dengan tulus dan kasih yang besar.

4. Tipe Yudas Iskariot, yaitu tipe yang hanya mengambil dan mencuri. Tipe ini adalah tipe orang Kristen yang menghitung-hitung dengan Tuhan. Jika kita memberi. jangan kita menghitung untung rugi. Memberi jangan karena kita ingin menerima kembali tetapi karena kita cinta Yesus.

Untuk melihat kemuliaan Tuhan, sifat sang Yudas harus diusir pergi dari hidup kita. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang terbaik itu dimulai dari melayani Tuhan dengan kasih, kita tidak usah takut akan perkataan orang atau kritik dari orang lain terhadap kita.
Tanyakanlah kepada diri kita masing-masing, tipe yang manakah hidup kita?
Baca selengkapnya >>>>

Selasa, 23 Juni 2009

BERTUMBUH DALAM PENCOBAAN

Godaan/pencobaan dapat menjadi batu loncatan untuk pertumbuhan iman dan karakter kita, jika kita tahu cara mengatasinya. Namun iblis ingin mengunakan godaan untuk menjatuhkan dan menghancurkan kita. sebaliknya, Tuhan ingin menggunakan untuk mengembangkan iman dan karakter kita. Sangat membantu jika kita dapat melihat cara kerja iblis dan rencana-rencananya. iblis menggoda manusia melalui 4 tahapan :


1. Menumbuhkan keinginan yang berdosa ( Mrk. 7:21-23 ; Kej. 3:4-5 ).

Iblis bekerja di dalam hati dan pikiran manusia untuk menumbuhkan keinginan yang berdosa, seperti membalas dendam, berzinah, mencuri, dll. Iming-iming iblis pada umumnya adalah jalan pintas dan kesenangan duniawi. Ia selalu berkata: "ini baik bagimu"

2. Menumbuhkan keragu-raguan ( Mat. 14:31 )

Iblis selalu berusaha agar setiap manusia ( lebih-lebih orang percaya ) memiliki keraguan akan kebenaran Firman Tuhan, atau kasih dan perhatian kepada manusia.

3. Memasang tipu muslihat ( Yoh. 8:44 ; I Tim. 4:1-2 )

Iblis adalah bapa segala dusta, ia selalu menyamarkan maksud jahatnya dan identitasnya agar kita tidak sungkan mengikuti penyesatannya.

4. Melakukan ketidaktaatan ( Yak. 1:14-15 )

Jika kita ragu dan termakan oleh tipu muslihat iblis, maka kita akan segera melakukan ketidaktaatan kepada Tuhan.
Baca selengkapnya >>>>

Kamis, 18 Juni 2009

SEHATI

“Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk diatasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang disisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.” Keluaran 17:12

Kalau kita melihat beberapa iklan lowongan kerja salah satu persyaratan yang diajukan adalah mampu bekerjasama di dalam satu tim. Beberapa jenis olahraga seperti sepakbola dan basket juga menuntut kerjasama yang baik di dalam satu tim untuk dapat mencapai kemenangan. Untuk dapat menjalin kerjasama yang baik setiap anggota tim harus menekankan egosentris, harga diri dan tidak boleh menang sendiri. Juga diperlukan kerelaan untuk berkorban bagi orang lain.

Hari ini kita belajar satu sikap luar biasa yang ditunjukkan oleh tiga orang hamba Tuhan yaitu Musa, Harun dan Hur. Ketika bangsa Israel harus menghadapi peperangan dengan bangsa Amalek (bangsa yang sangat kuat pada masa itu), mereka harus menghadapi pertempuran yang seru. Ketika Musa mengangkat tangan, bangsa Israel lebih kuat, tetapi ketika Musa menurunkan tangan bangsa Israel sangat lemah. Melihat hal ini Harun dan Hur langsung tanggap dan mengambil sebuah batu untuk tempat duduk Musa serta menopang kedua tangan Musa. Sehingga tangan Musa tetap terangkat sampai bangsa Israel mencapai kemenangan.
Dimanapun saat ini kita berada, entah itu sebagai pimpinan, karyawan di perusahaan maupun pelayan Tuhan tetap tidak bisa dihindari bahwa kerjasama tim merupakan hal yang mutlak diperlukan. Tidak terhitung berapa banyak organisasi baik yang bergerak di bidang social/pelayanan ataupun bisnis yang kandas ditengah jalan karena sudah tidak adanya kesehatian diantara mereka. Pengkhotbah menulis “Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” Pkh 4:12.
Standar dunia menuntut kita untuk menang dalam setiap persaingan, tidak perduli apakah itu harus mengorbankan orang lain. Jangan terperdaya oleh standar dunia tentang harga diri dan keberhasilan. Karena bagi setiap orang yang sudah menyerahkan hidupnya kepada Yesus Kristus, Justru untuk meraih keberhasilan kita harus mau berkorban bagi orang lain.
Baca selengkapnya >>>>