Jumat, 28 Mei 2010

JANGAN BERPUTUS ASA KETIKA MASALAH DATANG MENERPA

Ibrani 12:3
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.


Putus asa merupakan hal yang kadang kala dapat dialami oleh seseorang. Kehilangan kendali, kehilangan arah tujuan hidup dan tidak ada pengharapan. Seakan-akan dunia ini begitu kecil, seakan-akan semua masalah tidak ada yang dapat diselesaikan,
semua buntu dan tidak ada jalan keluar. Ada begitu banyak fakta ketika kita membaca di Koran dan media massa , orang melakukan bunuh diri karena sudah putus asa. Mereka yang bunuh diri dikarenakan alasan putus cinta, dikarenakan masalah keuangan yang tak kunjung membaik, masalah keluarga, masalah aib, atau masalah-masalah lainnya. Putus asa terjadi karena tidak ada tujuan hidup yang ingin dicapai, tidak ada teladan yang harus diikuti, dan tidak ada yang memimpin kita dalam menghadapi berbagai persoalan.

Putus asa juga hampir dialami oleh umat Tuhan yang diceritakan di dalam kitab Ibrani. Oleh karena itu, Kitab Ibrani mengingatkan umat TUhan untuk dapat belajar dari penderitaan yang dialami Yesus ketika menghadapi orang-orang berdosa yang selalu menghina, menghujat, mengecam bahkan menindas serta menfitnah Dia. Umat Tuhan dinasehati agar selalu melakukan segala sesuatu dengan mata yang tertuju kepada Yesus dan menjadikanNya sebagai teladan dalam hidup. Hal ini bermaksud agar para jemaat dan umat TUhan tidak menjadi lemah ketika menghadapi berbagai-bagai persoalan hidup yang melanda mereka karena pada saat itu mereka sedang mengalami pergumulan yang begitu hebat namun belum sampai mencucurkan darah (ayat 4). Umat Tuhan diingatkan agar jangan putus asa.

Hal yang lebih buruk dari suatu masalah adalah putus asa. Putus asa memang hal yang membuat segala sesuatu tidak dapat lagi dilakukan karena tidak ada lagi pengharapan dan tidak ada lagi tujuan yang ingin dicapai. Putus asa sering dibarengi dengan cara menyudahi hidup dengan bunuh diri. Kenapa? Karena merasa tidak ada lagi yang perlu dilakukan di dunia ini dan merasa semua sudah berakhir. Penyakit yang diderita yang tak kunjung sembuh bertahun-tahun membuat orang menjadi putus asa karena merasa tidak ada lagi yang dapat menolong dan menyembuhkannya. Ya, buat apa lagi hidup seperti itu, mungkin itu yang ada dalam pikirannya. Aib yang dialami karena merasa dipermalukan akibat perkosaan, akibat ditinggal hamil oleh pacar tercinta, dan lain sebagainya, membuat orang menjadi putus asa dan segera mengakhiri hidup dengan bunuh diri karena tidak tahan menghadapi hinaan dan gunjingan tetangga dan orang-orang terdekat. Masalah rumah tangga yang begitu kompleks dan begitu berat membuat orang menjadi tidak berarti dan menganggap lebih baik menyudahi hidup dengan minum racun atau gantung diri. Ada begitu banyak penderitaan yang tidak sanggup dihadapi yang membuat orang mengambil keputusan untuk segera mengakhiri hidupnya. Ingatlah, bahwa semua hal yang membuat keputusan untuk melakukan bunuh diri bukanlah penyelesaian masalah. Putus asa bukanlah gambaran orang yang tekun, bukanlah gambaran orang yang berpribadi dan bukanlah gambaran orang yang ber-Tuhan. Ketika saudara menghadapi permasalahan, baik masalah rumah tangga, masalah sakit penyakit dan masalah-masalah lainnya bahkan adanya aib sekalipun, itu dapat dipulihkan.Masalah dapat diselesaikan dan dipulihkan kalau kita tidak menyerah dengan keadaan yang ada, kalau kita berusaha mencoba segala cara yang bisa kita perbuat seraya tidak lupa mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Yesus Kristus. Seberat apapun masalah yang dihadapi, kita harus berserah kepada Tuhan Yesus dan kita harus percaya bahwa di balik semua itu TUhan punya rencana yang indah dalam kehidupan kita. JANGAN BERPUTUS ASA KETIKA MASALAH DATANG MENERPA. Hadapilah dengan penuh semangat dan berserah kepada kehendak Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar