Sepak bola adalah olahraga favorit bagi anak-anak di Afrika Selatan. Berangkat dari hal itu, sebuah pelayanan di Afrika Selatan menggunakan olahraga untuk menjangkau jiwa-jiwa dengan kekuatan transformasi Injil.
Lebih Dari Sekedar Permainan
Sepak bola merupakan salah satu olahraga paling populer di Afrika Selatan, sebagaimana halnya di Orange Farms, sebuah daerah dekat Johannesburg.
“Saya suka sepak bola karena suatu hari nanti saya ingin menjadi seorang pemain profesional,” ujar seorang anak laki-laki yang sedang bermain.
“Sepak bola adalah olahraga favorit saya, dan ini adalah tahun kejayaan bagi sepak bola dunia,” ujar anak lainnya.
Tapi permainan bola yang sedang mereka mainkan memiliki tujuan yang berbeda – bola yang ditendang kesana kemari oleh anak-anak itu tidak hanya berwarna hitam dan putih tapi berwarna-warni. Setiap warna memiliki arti dan anak-anak tersebut menceritakan arti dari setiap warna bola yang mereka mainkan.
“Hitam adalah untuk dosa yang telah kita lakukan, dan penting bagi kita untuk mengingat hal itu,” ujar seorang anak laki-laki menggambarkan warna-warna dari bola yang ada di tangannya. “Merah adalah darah Yesus yang telah membasuh dosa-dosa kita. Putih adalah untuk Roh Kudus dan kuning menggambarkan ciptaan baru.”
Beberapa waktu lalu bola-bola tersebut disumbangkan untuk sebuah organisasi di Orange Farms yang bernama Royal Kids, sebuah pelayanan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai alkitabiah dalam kehidupan anak-anak melalui doa, pujian dan kepemimpinan Ilahi.
“Sebelum kami memberikan bola ini, ada sekitar 200-250 anak laki-laki. Tapi jika Anda datang sekitar pukul 4 sore, maka tempat itu akan dipenuhi oleh anak-anak,” ujar pastor Peter Sekhonyani.
Penginjilan Sepak Bola
Sebelum pertandingan dimulai, anak-anak diminta untuk menjelaskan makna dari warna-warna yang ada pada bola kepada teman-teman mereka.
“Ketika mereka memahami arti dari warna tersebut, mereka pun bebas untuk menendang bola tersebut dan itulah yang mereka lakukan,” jelas Sekhonyani.
Ketika bola-bola itu disumbangkan ke tempat ini, jumlah anak-anak yang datang ke Royal Kids bertambah dua kali lipat. Sekhonyani bersama dengan tim pelayanannya memanfaatkan pertumbuhan ini dengan menceritakan lebih banyak tentang Yesus kepada anak-anak ini.
“Sebelum datang ke Royal Kids, saya sering mencuri uang dan gula,” ujar seorang anak. “Tapi ketika saya datang ke Royal Kids, hidupku berubah menjadi lebih baik. Saya tidak lagi mencuri dan berkelahi.”
“Karena bola-bola ini 20 teman saya telah datang kepada Yesus,” ujar seorang anak lainnya.
“Penginjilan semacam ini menjadi semakin kuat di kalangan anak-anak yang memahami arti dari warna-warni pada bola dan menendangnya dengan sebuah pemahaman yang berbeda,” ujar Sekhonyani.
Pelayanan The Royal Kids dimulai dari Gereja Maranatha Revival di Orang Farms. Pelayanan ini sekarang berjalan setiap sore dan berkembang menjadi 18 Royal Kids centers di tiap wilayah – semuanya melakukan hal yang sama, semuanya mengalami pertumbuhan yang sama.
“Pendaftaran yang kami terima setiap Senin menunjukkan bahwa di 18 pusat pelayanan ini, kami memiliki lebih dari 5.300 anak-anak,” ujar Sekhonyani. “Pertumbuhan ini kami dapatkan setelah bola-bola itu kami terima.”
“Anak-anak itu datang ke gereja, mendengarkan Injil, dan melangkah maju ke depan ketika ada altar call – hal itu telah memberikan dorongan dan kepercayaan diri yang besar kepada kami,” ujarnya menambahkan.
Bahkan sebelum para pelatih tiba di sore hari, anak-anak yang sudah hadir berinisiatif untk memulai pertemuan, memimpin dalam doa, bernyanyi dan bersaksi akan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka.
“Setelah dua atau tiga minggu, kami melihat orangtua juga datang karena anak-anak ini menginjili keluarga mereka sendiri,” ujar Sekhonyani. “Kami diajar bagaimana berdoa. Kami diajarkan bagaimana dosa-dosa kami telah diampuni. Kami diajarkan bagaimana menjalani hidup yang bersih dan menghormati orangtua. Para orangtua sangat tertarik ketika mereka mendengarkan hal ini. Kami tidak hanya melihat anak-anak datang ke gereja, tapi orangtua juga mulai datang ke gereja.”
Garam dan Terang
Melalui Royal Kids, anak-anak ini telah memilih untuk hidup secara berbeda di antara teman-teman yang ada di sekitar mereka.
“Dalam dua bulan terakhir terjadi kerusuhan di Orange Farms dan tidak satupun dari anak-anak ini yang berada di 18 pusat wilayah mengambil bagian dalam kerusuhan itu dan anak-anak ini berkata kepada diri mereka sendiri, “Kami lebih cerdas.” Mereka memahami bahwa ini adalah Injil Perdamaian, sebuah Injil Kasih, Injil yang menghormati satu sama lain,” ujar Sekhonyani melanjutkan. “Inilah yang kami lihat memancar dari kehidupan anak-anak ini.”
Dengan minat baru dalam sepakbola – berkat Piala Dunia dan sumbangan bola – Sekhonyani berniat untuk menggunakan daya tarik ini demi suatu tujuan yang lebih besar – untuk melihat generasi baru dari anak-anak muda diubahkan oleh pesan akan Yesus Kristus.
“Hal ini memberikan platform kepada setiap pemgkhotbah untuk memberitahu anak-anak ini apa yang mereka inginkan di dalam hidup,” ujarnya. “Bagaimana mereka dapat mencpai tujuan dalam hidup. Pribadi seperti apakah yang dapat membimbing mereka untuk melaluinya di dalam kehidupan... Apa yang Tuhan sampaikan kepadaku enam bulan yang lalu apa yang dibutuhkan generasi ini untuk mengubah sebuah bangsa. Itulah yang sedang kita lakukan saat ini di Royal Kids. Dengan kecepatan penuh kami sedang mengejar untuk memiliki anak-anak kerajaan di setiap propinsi dimana mereka dapat datang bersama-sama, mempelajari hal yang sama. Lebih dari sekedar event Piala Dunia, melalui sepak bola pada akhirnya kami akan melihat bagaimana sebuah generasi mengubah bangsa.”
“Sepak bola adalah olahraga favorit saya, dan ini adalah tahun kejayaan bagi sepak bola dunia,” ujar anak lainnya.
Tapi permainan bola yang sedang mereka mainkan memiliki tujuan yang berbeda – bola yang ditendang kesana kemari oleh anak-anak itu tidak hanya berwarna hitam dan putih tapi berwarna-warni. Setiap warna memiliki arti dan anak-anak tersebut menceritakan arti dari setiap warna bola yang mereka mainkan.
“Hitam adalah untuk dosa yang telah kita lakukan, dan penting bagi kita untuk mengingat hal itu,” ujar seorang anak laki-laki menggambarkan warna-warna dari bola yang ada di tangannya. “Merah adalah darah Yesus yang telah membasuh dosa-dosa kita. Putih adalah untuk Roh Kudus dan kuning menggambarkan ciptaan baru.”
Beberapa waktu lalu bola-bola tersebut disumbangkan untuk sebuah organisasi di Orange Farms yang bernama Royal Kids, sebuah pelayanan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai alkitabiah dalam kehidupan anak-anak melalui doa, pujian dan kepemimpinan Ilahi.
“Sebelum kami memberikan bola ini, ada sekitar 200-250 anak laki-laki. Tapi jika Anda datang sekitar pukul 4 sore, maka tempat itu akan dipenuhi oleh anak-anak,” ujar pastor Peter Sekhonyani.
Penginjilan Sepak Bola
Sebelum pertandingan dimulai, anak-anak diminta untuk menjelaskan makna dari warna-warna yang ada pada bola kepada teman-teman mereka.
“Ketika mereka memahami arti dari warna tersebut, mereka pun bebas untuk menendang bola tersebut dan itulah yang mereka lakukan,” jelas Sekhonyani.
Ketika bola-bola itu disumbangkan ke tempat ini, jumlah anak-anak yang datang ke Royal Kids bertambah dua kali lipat. Sekhonyani bersama dengan tim pelayanannya memanfaatkan pertumbuhan ini dengan menceritakan lebih banyak tentang Yesus kepada anak-anak ini.
“Sebelum datang ke Royal Kids, saya sering mencuri uang dan gula,” ujar seorang anak. “Tapi ketika saya datang ke Royal Kids, hidupku berubah menjadi lebih baik. Saya tidak lagi mencuri dan berkelahi.”
“Karena bola-bola ini 20 teman saya telah datang kepada Yesus,” ujar seorang anak lainnya.
“Penginjilan semacam ini menjadi semakin kuat di kalangan anak-anak yang memahami arti dari warna-warni pada bola dan menendangnya dengan sebuah pemahaman yang berbeda,” ujar Sekhonyani.
Pelayanan The Royal Kids dimulai dari Gereja Maranatha Revival di Orang Farms. Pelayanan ini sekarang berjalan setiap sore dan berkembang menjadi 18 Royal Kids centers di tiap wilayah – semuanya melakukan hal yang sama, semuanya mengalami pertumbuhan yang sama.
“Pendaftaran yang kami terima setiap Senin menunjukkan bahwa di 18 pusat pelayanan ini, kami memiliki lebih dari 5.300 anak-anak,” ujar Sekhonyani. “Pertumbuhan ini kami dapatkan setelah bola-bola itu kami terima.”
“Anak-anak itu datang ke gereja, mendengarkan Injil, dan melangkah maju ke depan ketika ada altar call – hal itu telah memberikan dorongan dan kepercayaan diri yang besar kepada kami,” ujarnya menambahkan.
Bahkan sebelum para pelatih tiba di sore hari, anak-anak yang sudah hadir berinisiatif untk memulai pertemuan, memimpin dalam doa, bernyanyi dan bersaksi akan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka.
“Setelah dua atau tiga minggu, kami melihat orangtua juga datang karena anak-anak ini menginjili keluarga mereka sendiri,” ujar Sekhonyani. “Kami diajar bagaimana berdoa. Kami diajarkan bagaimana dosa-dosa kami telah diampuni. Kami diajarkan bagaimana menjalani hidup yang bersih dan menghormati orangtua. Para orangtua sangat tertarik ketika mereka mendengarkan hal ini. Kami tidak hanya melihat anak-anak datang ke gereja, tapi orangtua juga mulai datang ke gereja.”
Garam dan Terang
Melalui Royal Kids, anak-anak ini telah memilih untuk hidup secara berbeda di antara teman-teman yang ada di sekitar mereka.
“Dalam dua bulan terakhir terjadi kerusuhan di Orange Farms dan tidak satupun dari anak-anak ini yang berada di 18 pusat wilayah mengambil bagian dalam kerusuhan itu dan anak-anak ini berkata kepada diri mereka sendiri, “Kami lebih cerdas.” Mereka memahami bahwa ini adalah Injil Perdamaian, sebuah Injil Kasih, Injil yang menghormati satu sama lain,” ujar Sekhonyani melanjutkan. “Inilah yang kami lihat memancar dari kehidupan anak-anak ini.”
Dengan minat baru dalam sepakbola – berkat Piala Dunia dan sumbangan bola – Sekhonyani berniat untuk menggunakan daya tarik ini demi suatu tujuan yang lebih besar – untuk melihat generasi baru dari anak-anak muda diubahkan oleh pesan akan Yesus Kristus.
“Hal ini memberikan platform kepada setiap pemgkhotbah untuk memberitahu anak-anak ini apa yang mereka inginkan di dalam hidup,” ujarnya. “Bagaimana mereka dapat mencpai tujuan dalam hidup. Pribadi seperti apakah yang dapat membimbing mereka untuk melaluinya di dalam kehidupan... Apa yang Tuhan sampaikan kepadaku enam bulan yang lalu apa yang dibutuhkan generasi ini untuk mengubah sebuah bangsa. Itulah yang sedang kita lakukan saat ini di Royal Kids. Dengan kecepatan penuh kami sedang mengejar untuk memiliki anak-anak kerajaan di setiap propinsi dimana mereka dapat datang bersama-sama, mempelajari hal yang sama. Lebih dari sekedar event Piala Dunia, melalui sepak bola pada akhirnya kami akan melihat bagaimana sebuah generasi mengubah bangsa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar