Rabu, 27 Januari 2010

JAUHILAH YANG JAHAT

Dalam melakukan hubungan dengan sesama atau dengan saudara sendiri, mungkin kita pernah memperlakukan orang lain dengan tidak baik atau berusaha memperdayakannya. Kita dengan segala upaya tipu daya memperdayakan saudara sendiri agar harta warisan jatuh kepada diri sendiri. Dengan segala tipu daya berusaha untuk mengelabui teman sendiri sehingga kita diuntungkan. Dengan tipu daya yang licik mengelabui pimpinan sehingga dia mau tunduk dengan kita.
Dengan segala tipu daya kita memperdaya rekan bisnis sehingga bisnisnya tidak berjalan dengan baik. Dengan segala tipu daya mempermainkan pacar sehingga hidupnya rusak dan hancur, dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita tidak memperlakukan orang lain dengan tidak baik. Sebagai anak Tuhan, tanpa sadar telah melakukan kejahatan di mata Tuhan. Tanpa sadar hati kita dipenuhi dengan rasa iri, rasa dengki dan dendam kepada sesama.

Rasul Paulus pernah menyurati jemaat Tesalonika untuk tidak melakukan hal yang tidak baik kepada sesama. Walaupun jemaat Tesalonika adalah jemaat yang hidupnya berkenaan kepada Tuhan, tapi rasul Paulus memandang perlu menasehati jemaat ini agar tetap hidup kudus di hadapan Tuhan dengan tidak memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya (I Tesalonika 4:6). Rasul Paulus mengingatkan agar Jemaat Tesalonika selalu memelihara hidup yang kudus dan menjauhi kejahatan.

Saudara, memperlakukan sesama dengan tidak baik, terlebih memperdayakannya adalah merupakan perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kita merasa iri kepada teman yang berhasil sehingga berusaha menjatuhkannya dengan menjelek-jelekkannya, kita merasa kurang dihargai oleh pimpinan sehingga berusaha menjatuhkan dan menguasai pimpinan dengan melakukan tipu daya yang menjadikannya seperti dicucuk hidung, kita tidak senang melihat tetangga hidup damai sehingga berusaha menghancurkan rumah tangga tetangga dan lain sebagainya adalah merupakan kejahatan di mata Tuhan. Ada begitu banyak kejahatan yang kita lakukan terhadap sesama. Padahal Firman Tuhan katakan agar kita jangan mengingini hal-hal yang jahat seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Israel kepada Tuhan (I Korintus 10:6) dan agar kita menjauhi hal tersebut. Apabila kita pernah melakukan kejahatan di mata Tuhan, bila hati kita dipenuhi dengan kebencian, iri hati, dendam dan lain sebagainya, ketahuilah bahwa kita sudah menjadi hamba iblis dan iblislah sebagai bapa orang yang mengingini kejahatan. (Yohanes 8:44). Kita harus bertobat dari jalan yang salah dan segera minta ampun kepada Tuhan. Dia akan membebaskan dari segala belenggu kejahatan ini. Oleh karena itu, melalui renungan ini kita diingatkan kembali oleh firman Tuhan agar jangan mengingini hal yang jahat yang dapat menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan. Tetapi mari kita mengasihi sesama kita dan menjalin hubungan dengannya di dalam kasih yang tiada putusnya. JAUHILAH YANG JAHAT. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar